Selamat Pagi,,, Ada berbagai cara mengembangkan benefit politik dalam kepemimpinan politik modern, orang menghargai kebebasan berpendapat sebagaimana harga diri jauh diatas kepentingan uang dan fasilitas. Salah satu yang dilakukan partai politik adalah memberi hadiah voucer kepada orang yang dianggap berjasa dalam membantu pengembangan partai politik tersebut. Misalnya ada Voucer yang dapat digunakan untuk mempengaruhi 50 persen suara dalam penetapan keputusan. Misalnya keputusan dalam penetapan calon gubernur oleh partai politik itu bisa saja dimiliki oleh masyarakat biasa atau seorang tokoh yang berjasa dianggap cukup kualitas dan kapasitas untuk memberi 50 persen suaranya dalam menentukan keputusan itu. Hal ini diperlukan untuk membangun kualitas keputusan dan penghargaan kepada orang yang berjasa di partai itu. Sebenarnya dalam partai politik tidak perlu terjadi perpecahan jika manajemen diberlakukan secara baik. Sebagaimana terjadi pada Prof. Amien Rais pada partai PAN dan yang d...
Dalam kehidupan semua orang melakukan pembicaraan untuk berkomunikasi dengan orang lain untuk memenuhi berbagai kepentingan dalam hidup baik kepantingan pribadi, kelompok, organisasi maupun kepentingan politik, berbangsa dan bernegara.
Orang tidak pernah lepas dari bicara, memang terkadang orang kelebihan bicara dan itu berlaku dalam kehidupan sehari-hari diluar urusan politik dan bernegara. Lalu apa yang anda pikirkan tentang perbedaan antara bicara orang biasa dan orang politik atau yang mewakili otoritas politik tertentu, atau seorang tokoh yang punya nama dan kharisma dalam politik.
Ya, tentu saja berbeda antara bicara orang biasa dengan politisi atau pemimpin politik. Orang biasa pembicaraannya tidak menjadi pegangan khalayak atau publik. Sementara seseorang politisi atau pemimpin politik itu setiap kali mereka bicara adalah sikap dirinya dalam memandang suatu masalah dalam kehidupan masyarakat. Maka setelah dia bersikap begini maka akan sulit ia memutar balikkan pembicaraannya kecuali dengan dalih yang bisa dipertanggung jawabkannya.
Maka bagi rakyat, seharusnya akan jauh lebih baik terhadap politisi yang berbicara daripada yang berdiam diri dalam mewakili rakyat atau menjadi pengurus partai politik. Karena tanpa bicara ia tidak memperlihatkan sikapnya untuk ada di jalur kebenaran. Maka di negara yang sudah maju sama sekali tidak ada perwakilan rakyat itu yang membisu, karena mereka sesungguhnya ada diparlemen itu untuk bicara. Karena itu yang tidak bicara bisa dipastikan sudah berkonspirasi dengan eksekutif atau para pihak dagang dimana kemudian dapat mendegradasikan status masyarakatnya menjadi elemen yang terhina. Maka politisi tidak bicara adalah berbahaya bagi rakyat.
Maka sebaiknya masyarakat jangan lagi dikibuli oleh para pihak dengan mengatakan bahwa Tiongpun bisa bicara. Itu adalah persepsi penjajah agar pribumi tidak banyak menuntut keadilan sebagai warga negara. Yakinlah bahwa pekerjaan utama memimpin adalah berbicara dan begitu pula pekerjaan politik. Jika tidak bicara bagaimana mungkin ia bisa menjelaskan dan menerangkan kepada publik terhadap tujuan bersama. Maka secara logika wakil rakyat yang tidak bicara itu adalah bermental korup dan perlu segera diminta ganti oleh masyarakat atau konstituennya.
Demikian narasi singkat semoga bermanfaat.
Komentar
Posting Komentar