head-content'/> Langsung ke konten utama

VOUCER DALAM POLITIK

Selamat Pagi,,, Ada berbagai cara mengembangkan benefit politik dalam kepemimpinan politik modern, orang menghargai kebebasan berpendapat sebagaimana harga diri jauh diatas kepentingan uang dan fasilitas. Salah satu yang dilakukan partai politik adalah memberi hadiah voucer kepada orang yang dianggap berjasa dalam membantu pengembangan partai politik tersebut. Misalnya ada Voucer yang dapat digunakan untuk mempengaruhi 50 persen suara dalam penetapan keputusan. Misalnya keputusan dalam penetapan calon gubernur oleh partai politik itu bisa saja dimiliki oleh masyarakat biasa atau seorang tokoh yang berjasa dianggap cukup kualitas dan kapasitas untuk memberi 50 persen suaranya dalam menentukan keputusan itu. Hal ini diperlukan untuk membangun kualitas keputusan dan penghargaan kepada orang yang berjasa di partai itu. Sebenarnya dalam partai politik tidak perlu terjadi perpecahan jika manajemen diberlakukan secara baik. Sebagaimana terjadi pada Prof. Amien Rais pada partai PAN dan yang d...

Sekolah Umum di Arab Dijadikan Ulama Di Aceh

https://udimi.com/a/ls6xr

Suatu hari yang cerah saya berjalan melewati beberapa rumah di suatu komplek perumahan, saya berjumpa para tetangga dan secara kebetulan saya diminta masuk untuk mencoba kopinya yang dibawa dari Aceh bahagian Tengah yang terkenal itu.

Ditengah pembicaraan ttg kopi yang saya memberi apresiasi bahwa kopi itu rasanya luar biasa, karena saya jg berpengalaman mencoba itu ketika saya membawa sebagai oleh-oleh kala saya mengunjungi suatu tempat yang jauh.

Karena saya menanyakan perihal anak2 maka masuklah pembicaraan tentang substansi pendidikan, dimana lima orang anaknya dalam pendidikan dan salah satu yang sulung dari dua anak dari istri pertamanya, sudah bekerja di instansi pemerintahan. Tentu anda akan bertanya berapa total anak bapak itu? di jawab sendiri aja dgn ilmu Matematika ya,,,,

Next,,,Anak kedua dari istri pertamanya dia ceritakan bhw disekolahkan di Arab Saudi dengan Jurusan Ekonomi. Tapi terganggu pendidikannya karena ketika pulang ke Indonesia selalu diminta untuk menjadi Imam dan sudah menikmati penghargaan itu, malah kini sudah berkeluarga dan memilih menjadi Pemuka Agama di negeri kita. Padahal ilmu dasarnya ilmu ekonomi Islam tapi justru sekarang tidak bisa digunakan dan dia hanya hidup dari ilmu agama terapan tidak berpendidikan khusus ttg ilmu agama Islam.

Sebagai orang tua tentu saya merasa bahwa saya telah gagal memberi pendidikan yang benar kepada dirinya, hal itu yg selalu terpikir oleh saya, maka adik-adiknya tidak ingin lagi saya sekolahkan ke Saudi Arabia. Saya kuatir dianggap mereka ulama semua dan kita tidak mampu mempertanggung jawabkannya.

Oo,,,,iya pak, saya mengangguk lalu minum kopi. Trus yang lain bapak sekalolahkan dimana? Sambung saya.

Dua orang diluar Aceh, satu masih di SLTP di Banda Aceh dan yang kecil tahun depan masuk Sekolah Dasar di Banda Aceh aja, sebutnya..

Saya menyambung, Bagus juga bapak sekolahkan ke Perguruan Tinggi di Eropa, negara-negara dengan Iklim Demokrasi yang bagus. Karena lingkungan dapat menjadi guru yang baik bagi pembentukan karakter dan mentalitas anak-anak. Karena bapak memiliki uang yang cukup untuk pendidikan mereka.

Saya memang sedang berpikir kesitu untuk anak yang dua terakhir, hanya saya kewalahan juga diantara mereka belum ada yang meneruskan usaha saya dibeberapa pabrik. Karena simpanan cukup untuk mereka maka mereka bisa memilih pendidikan yang bagus, tentu pilihannya sudah pasti diluar daerah atau luar negara kita. Beliau menjelaskan.

Iya benar, bapak bebas memilih pendidikan anak karena bapak berwiraswasta, yang mengherankan kita mereka pemimpin daerah yang bertanggung jawab terhadap pendidikan daerah kemudian seenaknya menyekolahkan anaknya keluar daerah dan keluar negeri. Itukan sama dengan memperjelas tanggung jawabnya yang tidak pernah mereka bertanggung jawab, padahal justru anak-anak mereka yang wajib disekolahkan di sekolah yang mereka bertanggung jawab. Saya juga menyampaikan dgn sedikit kekesalan ttg tanggung jawab pendidikan Aceh yang saya tidak pernah di ajak berpartisipasi disana oleh pamerintah Aceh, mungkin karena bukan pegawai negeri sipil.

Padahal Menteri juga sudah di rekruit dari kalangan wairaswasta, sementara Aceh yang sudah ada UUPA masih saja Kepala Dinas dan Deputi dan tenaga ahlinyanya dari Pegawai Negeri Sipil. Inilah pak dilema pimpinan kita di Aceh lagee buya tambue lheuh ek kab han ek hue, saya akhiri dan mohon izin dalam pertemuan singkat itu dan berterimakasih atas suguhan kopinya.

Salam




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mungkin Saja Anda Sudah Cukup Paham

Taukah, Apa Yang Menjadi Permasalahan Dalam Sosiology Masyarakat Dunia Ketiga? Begini. Ketika ada orang yang memiliki gagasan kemudian mengingat perhatiannya kepada sosialita dia menyampaikan kepada publik dan tanpa memandang status sosial karena dia mau melakukan perubahan terhadap negerinya yang dipandang sudah centang perenang. Apa yang terjadi? Gagasan itu kemudian ada yang salah menafsirkan. Ada yang berpikir dalam labirin kelompok primordialisme dan menganggap kelompok lain sebagai musuhnya. Yang lebih parah justru ada yang memberi advis dimana advis itu kembali ke masalah umum yang berkisar antara moralitas, sifat baik dan buruk manusia. Padahal kita sudah masuk dalam gagasan yang spesifik melalui suatu ilmu pengetahuan yang mengeleminir hal-hal umum yang sebenarnya tidak perlu lagi menjadi pembahasan. Kalau kita masih terjebak pada pola pikir umum yang masih pada tahapan mengajarkan mana yang baik dan mana yang jahat maka kita masih dalam tahapan yang paling rendah dalam suatu ...

Dongeng Politik

"Dongeng Politik"  https://www.youtube.com/channel/UCT4UacoMxb3082YOPH9mQ4A 🌷Pengkritik Itu Ahli Politik dan Pemerintahan Disuatu negeri yang sudah centang perenang dengan kepemimpinan dimasa lalu memang sulit dipulihkan dengan waktu yang singkat, karena kerusakan pemerintah dan sosial itu sudah menjalar pada mentalitas dan moralitas. Namun ada negeri Khinzir di pinggiran gunung himalaya sana yang tidak pernah menyerah pada nasibnya. Meski sudah berantakan mereka tetap optimis mencari jalan keluar untuk masa depan rakyat bangsanya dengan berbagai ide dari masyarakatnya. Namun ide itu terbatas pada level pendukung pemerintah mereka saja.  Pada tahun berikutnya akibat kehabisan akal maka diajaklah para pengkritik untuk berpikir menyelamatkan negara itu. Karena itu juga negara dan bangsa pengkritik akhirnya si pengkritik mundur selangkah dengan menjawab "baik saya penuhi permintaan anda kali ini wahai gubernur". Pada malam kamis itu berkumpullah tokoh-tokoh utama nega...

Hati-hati Sesama Teman Partai Politik

Partai politik adalah wadah resmi tempat berkumpulnya sejumlah orang yang pada dasarnya diharapkan untuk memyampaikan aspirasi politik dan tentu wadah ini juga sekaligus menjadi lembaga pendidikan dan tempat para kader mengejar prestasi dalam bermasyarakat berbangsa dan bernegara. Namun sangat disayangkan tidak semua orang yang bergabung ke partai politik karena pengaruh ideology atau platform perjuangan partai itu tetapi ada juga yang sebahagian besar hanya mencari tempat bergaul dan mencari celah untuk mendapatkan manfaat baik pekerjaan maupun memperoleh relasi kepada petinggi partai guna mendekati eksekutif maupun legislatif di pemerintahan. Dengan ilustrasi yang penulis sampaikan maka orang dalam partai politik tidak semua berprilaku ideal dan menganggap partai sebagaimana normalnya pandangan anda, tetapi mereka ada yang melakukan sesuatu sekedar mendapatkan tempat dan pekerjaan namun merugikan anda yang benar-benar berpolitik. Justru karena itu pimpinan partai politik perlu mengat...