head-content'/> Langsung ke konten utama

VOUCER DALAM POLITIK

Selamat Pagi,,, Ada berbagai cara mengembangkan benefit politik dalam kepemimpinan politik modern, orang menghargai kebebasan berpendapat sebagaimana harga diri jauh diatas kepentingan uang dan fasilitas. Salah satu yang dilakukan partai politik adalah memberi hadiah voucer kepada orang yang dianggap berjasa dalam membantu pengembangan partai politik tersebut. Misalnya ada Voucer yang dapat digunakan untuk mempengaruhi 50 persen suara dalam penetapan keputusan. Misalnya keputusan dalam penetapan calon gubernur oleh partai politik itu bisa saja dimiliki oleh masyarakat biasa atau seorang tokoh yang berjasa dianggap cukup kualitas dan kapasitas untuk memberi 50 persen suaranya dalam menentukan keputusan itu. Hal ini diperlukan untuk membangun kualitas keputusan dan penghargaan kepada orang yang berjasa di partai itu. Sebenarnya dalam partai politik tidak perlu terjadi perpecahan jika manajemen diberlakukan secara baik. Sebagaimana terjadi pada Prof. Amien Rais pada partai PAN dan yang d...

Siapa Ketua Umum DPP Partai GRAM

Siapa Ketua Umum
DPP Partai GRAM

Ketua Umum DPP Partai Gabungan Rakyat Aceh Mandiri (GRAM) Tarmidinsyah Abubakar, seorang sarjana Ekonomi yang juga mempelajari banyak tentang ilmu hukum, sosiology dan Psikology, beliau adalah mantan reformis' 1998 yang kemudian diusia masih sangat muda beliau dipilih untuk Ketua DPW Barisan Muda PAN Aceh.

Hubungan Barisan Muda PAN dan PAN saat itu sifatnya Kordinatif bukan subordinat dari Partai PAN. Berikut tugas dan fungsinya lebih kepada pengawal jalannya cita-cita reformasi yang digagas oleh Prof. Amien Rais.

Saya sebenarnya ketika itu tidak masuk kedalam partai karena Aceh sedang konflik berat, karena PAN mewacanakan tentang bentuk negara Federal maka saya tertarik. Sekarang PAN justru yang mengatakan bahwa NKRI harga mati. Sungguh tidak konsisten mereka untuk daerah.

Pada tahun 2005 diusia 33 tahun beliau terpilih sebagai Sekretaris DPW PAN provinsi Aceh yang kemudian menjadi Sekretaris DPW PAN termuda di Indonesia.

Pada tahun 2010 beliau maju sebagai ketua PAN dengan usaha-usaha yang kuat dalam menjaga demokrasi dalam kehidupan partai PAN. Pada usia 38 tahun tersebut beliau menjadi calon ketua yang termuda diantara dua calon lain yakni T. Saiful Ahmad mantan kepala BPKS Sabang dan mantan anggota DPR RI berusia 70-an tahun dan Anwar Ahmad mantan Wakil Bupati Aceh Besar 50-an tahun.

Tokoh muda Aceh ini lebih memilih tidak mengandalkan uang dalam pengaruh politik, maka kalangan internal partai sesungguhnya telah menaruh harapan besar kepada kader terbaik dalam setiap pendidikan kader partai PAN ini.
Nilai dan prinsip demokrasi telah mendarah daging pada kehidupan beliau sehari-hari, memang akibat keyakinan yang sangat tinggi terhadap penerapan demokrasi maka beliau dikenal sebagai politisi dan pemimpin muda idealis.

Karena sikapnya ini pada tahun 2013 beliau terpilih sebagai pemimpin politik muda Indonesia (The young political leaders) bersama enam orang lain diseluruh Indonesia melalui program kementerian luar negeri Amerika dan kedutaan besar Amerika di Indonesia.
Tarmidinsyah Abubakar atau yang akrab disapa Bang Edo ini dikenal sangat dekat dengan Hatta Rajasa mantan menteri perekonomian masa presiden SBY juga Ketua Umum DPP PAN masa itu. Hatta bukan sekedar Ketua Umum tetapi lebih sebagai abang dan pembimbing saya dalam politik dan bidang lainnya, pengakuan beliau ketika pengelola media partai gram mengkonfirmasikan tentangnya.

Pada tahun 2015 Ketua Umum DPP PAN dari Hatta Rajasa digantikan Zulkifli Hasan dalam kongres Bali yang kontroversial. Ditangan Zulkifli Hasan yang merupakan kader yang dibesarkan Hatta Rajasa dan telah menjadi Besannya pendiri PAN Amien Rais.

Sikap DPP PAN selama Zulkifli Hasan yang tidak menggunakan aturan AD ART dan Petunjuk Organisasi Partai dan sikap DPP yang mementingkan kelompok dalam musyawarah memilih pimpinan wilayah dan Daerah tanpa menerapkan aturan partai ditambah ketua DPW Aceh yang melanggar mekanisme dan aturan serta melakukan fitnah dan adu domba.
Maka sempurnalah sudah pelanggaran konstitusi partai oleh pimpinan. 

Dengan menjauhkan penerapan aturan dalam partai tentu partai PAN yang sebelumnya menganut azas prinsip demokrasi yang sangat kuat kini PAN berubah wujud menjadi partai yang kepemimpinannya OTORITER yang sebelumnya dilawan habis-habisan oleh PAN. Karena ketua di Acehpun tidak lagi dipilih tetapi ditunjuk maka saya meninggalkan partai itu dalam kendali dinasti Zulkifli Hasan.

Menurut beliau, Yang perlu menjadi catatan penting rakyat daerah bahwa sebuah partai politik yang tidak menerapkan Demokrasi maka partai itu tidak menghargai hak-hak politik rakyat daerah. Karena siapapun kader yang bertentangan akan dihabisi atau dibunuh karakternya, sehingga tidak mampu melawan DPP dan pemerintah pusat.
Namun satu yang masih beliau syukuri bahwa dalam banyak hal beliau melihat masalah Aceh secara menyeluruh dan sedikit menggunakan issu Aceh untuk kepentingan kelompoknya, yang utama adalah rakyat Aceh tidak dieksploitasi untuk korban politik. Untuk itulah beliau pernah secara terbuka melakukan kampanye diatas panggung demi panggung untuk kepentingan pemenangan Zaini dan Muzakir Manaf maju sebagai Gubernur.

Berikut juga pernah menjadi ketua Panitia acara Dialog Elemen Politik dan Sipil dengan mengundang tokoh-tokoh nasional seperti Ferry Murayidan (sekarang menteri) untuk meminta pemerintah pusat mengundurkan Pilkada Aceh agar pasangan Zikir masuk sebagai Calon dan berhasil. Begitulah harapan saya terhadap partai lokal ini yang kemudian saya juga ikut kecewa, kata beliau.

Ketika saya masih sekretaris DPW PAN Aceh saya yang menggabungkan PAN untuk koalisi dengan Partai Lokal PA, meskipun dalam proses pengambilan keputusan sangat rumit menjelaskan kepada kader, sambung beliau. Namun sayang setelah PA berkuasa kita tidak pernah diajak lagi sebagaimana janji mereka, bahkan Muzakir Manaf kala itu pernah berjanji tujuh kursi DPR RI untuk PAN.

Kenapa mendirikan Partai Lokal, kenapa tidak bergabung ke Parnas lain yang banyak meminta anda bergabung?
Pandangan saya terhadap parnas itu sudah ketinggalan satu langkah dengan kondisi dan status Aceh sekarang, sementara partai politik lokal adalah partai yang sejajar dengan status Aceh hari ini. Parnas juga mewajibkan kita mengikuti kebijakan nasional sementara parlok jika kita mampu menjaga independensi kita maka Jakarta tidak bisa mengatur kita suka-sukanya. Karena pemain politik utama atas nama partai adalah kita sendiri, sedangkan parnas pemain politik utamanya adalah mereka yang di DPP atau Jakarta.

Keputusan pendirian Partai GRAM yang berorientasi menyelamatkan marwah rakyat Aceh sebagai akibat trend dukungan partai lokal yang ada terus menurun dan beliau mengkuatirkan parlok akan menjadi partai yang dikucilkan akibat prilaku buruk para petingginya. Maka mendirikan partai terbuka yang dengan penerapan prinsip dan nilai demokrasi dalam pengambilan keputusan akan menguntungkan rakyat. Jika rakyat sudah paham manfaat kita dirikan partai ini sungguh mereka semua akan ada disini.

Kenapa GRAM nama partainya? GRAM itu selain singkatan juga dapat menjadi dasar ideology yaitu Geram dengan cara-cara politik sekarang, geram dengan pemerintah pusat, geram dengan pemerintah Aceh, jadi GRAM dalam bahasa Indonesia adalah geram atau gemes, kita sudah tidak habis pikir hampir semua partai politik menggunakan demokrasi sebagai lips service kenyataan penerapannya malah sebaliknya.

Demikian tentang Ketua Umum Partai GRAM dan Wawancara singkatnya.

HUMAS PARTAI GRAM





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mungkin Saja Anda Sudah Cukup Paham

Taukah, Apa Yang Menjadi Permasalahan Dalam Sosiology Masyarakat Dunia Ketiga? Begini. Ketika ada orang yang memiliki gagasan kemudian mengingat perhatiannya kepada sosialita dia menyampaikan kepada publik dan tanpa memandang status sosial karena dia mau melakukan perubahan terhadap negerinya yang dipandang sudah centang perenang. Apa yang terjadi? Gagasan itu kemudian ada yang salah menafsirkan. Ada yang berpikir dalam labirin kelompok primordialisme dan menganggap kelompok lain sebagai musuhnya. Yang lebih parah justru ada yang memberi advis dimana advis itu kembali ke masalah umum yang berkisar antara moralitas, sifat baik dan buruk manusia. Padahal kita sudah masuk dalam gagasan yang spesifik melalui suatu ilmu pengetahuan yang mengeleminir hal-hal umum yang sebenarnya tidak perlu lagi menjadi pembahasan. Kalau kita masih terjebak pada pola pikir umum yang masih pada tahapan mengajarkan mana yang baik dan mana yang jahat maka kita masih dalam tahapan yang paling rendah dalam suatu ...

Dongeng Politik

"Dongeng Politik"  https://www.youtube.com/channel/UCT4UacoMxb3082YOPH9mQ4A 🌷Pengkritik Itu Ahli Politik dan Pemerintahan Disuatu negeri yang sudah centang perenang dengan kepemimpinan dimasa lalu memang sulit dipulihkan dengan waktu yang singkat, karena kerusakan pemerintah dan sosial itu sudah menjalar pada mentalitas dan moralitas. Namun ada negeri Khinzir di pinggiran gunung himalaya sana yang tidak pernah menyerah pada nasibnya. Meski sudah berantakan mereka tetap optimis mencari jalan keluar untuk masa depan rakyat bangsanya dengan berbagai ide dari masyarakatnya. Namun ide itu terbatas pada level pendukung pemerintah mereka saja.  Pada tahun berikutnya akibat kehabisan akal maka diajaklah para pengkritik untuk berpikir menyelamatkan negara itu. Karena itu juga negara dan bangsa pengkritik akhirnya si pengkritik mundur selangkah dengan menjawab "baik saya penuhi permintaan anda kali ini wahai gubernur". Pada malam kamis itu berkumpullah tokoh-tokoh utama nega...

Hati-hati Sesama Teman Partai Politik

Partai politik adalah wadah resmi tempat berkumpulnya sejumlah orang yang pada dasarnya diharapkan untuk memyampaikan aspirasi politik dan tentu wadah ini juga sekaligus menjadi lembaga pendidikan dan tempat para kader mengejar prestasi dalam bermasyarakat berbangsa dan bernegara. Namun sangat disayangkan tidak semua orang yang bergabung ke partai politik karena pengaruh ideology atau platform perjuangan partai itu tetapi ada juga yang sebahagian besar hanya mencari tempat bergaul dan mencari celah untuk mendapatkan manfaat baik pekerjaan maupun memperoleh relasi kepada petinggi partai guna mendekati eksekutif maupun legislatif di pemerintahan. Dengan ilustrasi yang penulis sampaikan maka orang dalam partai politik tidak semua berprilaku ideal dan menganggap partai sebagaimana normalnya pandangan anda, tetapi mereka ada yang melakukan sesuatu sekedar mendapatkan tempat dan pekerjaan namun merugikan anda yang benar-benar berpolitik. Justru karena itu pimpinan partai politik perlu mengat...